Waktu
Waktu kian menipis
Pikiran terjaga dalam kegelisahan
Melangkah melanglang buana
Mengusap mata air yang terurai mengecup bibir
Waktu itu makin habis
Kucoba berjalan kembali kelubuk lahir
Jiwa tertekan akan asa
Mimpi itu hilang, ada apa?
Entah hilang ditelan kebodohan gegana
Air mata ini tidak terbendung
Tiba waktunya waktu itu memanggil dan bertanya
Sudah sampai dimana?
Mana janjimu?
Ada orang tuamu yang berharap disana menunggu jawabmu
Aku tertidur dalam dekapan alunan waktu
Terlelap dalam indahnya malam
Raga sudah berserah dan renta
Hingga aku lupa
Diriku telah dibelenggu khianat dan dosa yang dibumbui lezatnya neraka
Puisi ini ditulis oleh seorang mahasiswa yang juga seorang penulis untuk beberapa surat kabar dan juga merupakan seorang blogger. Beredar dalam dunia maya dengan akun @JhonMiduk.
Baca juga
Label List
- Adm Humas
- Adm Sarpras
- Administrasi Kepegawaian
- Administrasi Perkantoran
- Artikel
- Asia
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Indonesia.
- Berita
- catatan harian
- Defenisi
- Headline News
- Humor
- Ilmu Ekonomi
- Ilmu Pendidikan
- Jurnal Ilmiah
- kampus
- Karya Ilmiah
- Kewarganegaraan
- Kuliah
- Makalah
- Manajemen
- MS. Word
- Pengantar AP
- Politik
- Prediksi 2016
- Puisi
- Resensi
- RPP
- SBMPTN
- Sejarah
- Seni
- Sepakbola
- Skripsi
- SMA
- SMP
- Soal
- Software
- Sukses
- Teknik Komputer
- Teknologi
- Teori
- Tips
- Tips Blog
- Trending
- UCUN
- Ujian Nasional
- UN
- UN SMA
- UN SMP
Post a Comment
Post a Comment